Malaikat Masa kecilku
Seorang wanita seumuranku sedang berdiri disebuah jembatan taman, keindahan taman, dan juga sunyi yang menyelimutinya membuat suasana taman nampak lebih indah. Aku tak pernah sekalipun berbicara dengan seorangpun wanita, namun bagi wanita ini pengecualian. Mata indahnya membuat diriku tak dapat bergerak, beku. Tataan matanya membuat orang sepertiku tak dapat berucap. Aku berusaha semampuku untuk menghampirinya, “Hai?” entah mengapa kata itu yang terlintas dalam benakku, aku tersenyum kearahnya. Dia berbalik sembari melempar senyum . seketika otakkku tak dapat berpikir, aku diam seribu bahasa. Dikembali menatap air sungai yang mengalir, tenang. Aku ikut berdiri didekatnya, ikut menatap air sungai yang tenang itu, entah mengapa hal itu membuatku nyaman. “Aku sering melihatmu disini” kataku, mataku tetap menatap kearah depan. “Ternyata, kau sudah benar-benar melupakanku yah?” katanya, perkataan itu membuatku bingung. Melupakanku . Dengan refleks aku menatapnya. “Kau ingatkan wanita yan